Nyeri haid atau dismenore adalah keluhan yang sangat umum dialami oleh banyak perempuan, terutama di usia remaja hingga awal 30-an. Rasa nyerinya bisa ringan, tapi bisa juga sangat mengganggu hingga menghambat aktivitas harian. Meski sering dianggap wajar, nyeri haid yang berlebihan sebaiknya tidak diabaikan.

PAFI KOTA METRO, sebagai bagian dari PERSATUAN AHLI FARMASI INDONESIA, mendorong masyarakat untuk memahami penyebab nyeri haid serta cara yang tepat untuk mengatasinya secara sehat dan aman.

Mengapa Nyeri Haid Bisa Terjadi?

Selama menstruasi, rahim berkontraksi untuk membantu meluruhkan lapisan dinding rahim. Kontraksi ini dipicu oleh zat kimia alami dalam tubuh yang disebut prostaglandin. Semakin tinggi kadar prostaglandin, semakin kuat kontraksi yang terjadi, dan semakin terasa nyeri haidnya.

Selain faktor hormonal, beberapa kondisi medis juga bisa menyebabkan nyeri haid yang lebih parah, seperti endometriosis, fibroid rahim, atau penyakit radang panggul. Inilah sebabnya nyeri haid yang parah dan berkepanjangan perlu mendapat perhatian medis.

Jenis Nyeri Haid

PAFI KOTA METRO menjelaskan bahwa nyeri haid terbagi menjadi dua jenis:

  1. Dismenore primer: Umumnya terjadi pada remaja atau wanita muda. Tidak disebabkan oleh kondisi medis tertentu dan biasanya membaik seiring bertambahnya usia atau setelah melahirkan.

  2. Dismenore sekunder: Disebabkan oleh gangguan medis seperti endometriosis atau kista ovarium. Nyeri biasanya muncul sebelum menstruasi dan bertahan lebih lama.

Cara Sehat Mengatasi Nyeri Haid

Berikut ini adalah beberapa langkah yang disarankan oleh PAFI KOTA METRO untuk mengurangi atau meredakan nyeri haid tanpa harus bergantung sepenuhnya pada obat-obatan.

1. Kompres Hangat di Perut Bawah

Kompres air hangat membantu mengendurkan otot rahim dan melancarkan aliran darah, sehingga bisa mengurangi rasa nyeri.

2. Aktivitas Fisik Ringan

Olahraga ringan seperti jalan kaki, yoga, atau peregangan bisa membantu mengeluarkan hormon endorfin yang berfungsi sebagai pereda nyeri alami.

3. Cukup Istirahat dan Tidur

Kurang tidur bisa memperparah sensasi nyeri. Pastikan tubuh mendapat waktu istirahat yang cukup, terutama saat menstruasi berlangsung.

4. Pola Makan Sehat

Hindari makanan tinggi garam, lemak jenuh, dan kafein. Perbanyak konsumsi buah, sayur, dan makanan yang kaya magnesium serta vitamin B1 dan E.

5. Minum Cukup Air Putih

Tetap terhidrasi membantu mencegah perut kembung yang sering muncul saat haid dan bisa memperburuk nyeri.

6. Teknik Relaksasi

Coba praktikkan teknik relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam, atau aromaterapi untuk menenangkan pikiran dan tubuh.

Kapan Harus ke Dokter?

PAFI KOTA METRO mengingatkan, jangan sepelekan nyeri haid yang:

  • Sangat hebat hingga tidak bisa beraktivitas

  • Disertai mual berlebihan, muntah, atau pingsan

  • Tidak merespon terhadap obat pereda nyeri biasa

  • Terjadi terus-menerus selama beberapa bulan

Kondisi seperti itu bisa jadi tanda masalah kesehatan yang lebih serius dan memerlukan pemeriksaan lanjutan.

Obat Pereda Nyeri: Boleh Tapi Bijak

Obat pereda nyeri seperti ibuprofen atau asam mefenamat bisa digunakan untuk meredakan nyeri haid, asalkan digunakan sesuai aturan dan tidak berlebihan. PAFI KOTA METRO menekankan pentingnya konsultasi dengan tenaga kesehatan, terutama jika Anda memiliki riwayat penyakit lambung atau alergi obat.

Peran PAFI dalam Edukasi Kesehatan Wanita

PAFI KOTA METRO, sebagai bagian dari PERSATUAN AHLI FARMASI INDONESIA, berkomitmen memberikan edukasi kesehatan, termasuk tentang nyeri haid. Edukasi ini penting agar perempuan tidak lagi menganggap nyeri haid sebagai sesuatu yang harus “ditahan”, melainkan kondisi yang bisa dan seharusnya dikelola dengan cara yang sehat.

Nyeri haid memang umum terjadi, tetapi bukan berarti harus dibiarkan begitu saja. Dengan pola hidup sehat, teknik relaksasi, dan jika perlu bantuan medis, nyeri haid bisa dikendalikan sehingga tidak mengganggu produktivitas.

PAFI KOTA METRO mengajak semua perempuan untuk lebih peduli terhadap sinyal dari tubuh, terutama saat menstruasi. Ingat, kenyamanan tubuh Anda adalah bagian penting dari kualitas hidup, dan Anda berhak untuk merasa sehat di setiap fase kehidupan.